1. DATA PUBLIKASI
a. Judul : Puluhan TNI Terjaring Tak Miliki Tiket
b. Penulis : Agus Mulyadi
c. Penerbit : Kompas
d. Sumber : Kompas
e. Tanggal diterbitkan : 5 Juni 2011 | 20:06 WIB
2. RINGKASAN
SEMARANG, KOMPAS.Com - Puluhan oknum anggota TNI terjaring razia tiket kereta api (KA) yang dilakukan petugas PT KA Daerah Operasi IV Semarang, di Stasiun Tawang, Semarang, Minggu (5/6/2011), karena tidak memiliki tiket perjalanan. Pada razia itu, oknum TNI yang kedapatan tidak memiliki tiket perjalanan langsung diminta membeli tiket di loket. Hal itu sempat mengakibatkan penundaan keberangkatan KA Rajawali tujuan Semarang-Surabaya. "Kami melakukan pemeriksaan tiket untuk menertibkan penumpang yang naik tanpa memiliki tiket. Penumpang tanpa tiket ditemukan di dua KA," kata Kepala Stasiun Tawang Semarang, Asrizal, usai pemeriksaan tiket. Ia menyebutkan, untuk KA Rajawali tujuan Semarang-Surabaya pemeriksaan dilakukan sebelum keberangkatan KA. DI KA itu ditemukan 50 penumpang yang tidak memiliki tiket, dan seluruhnya mengaku sebagai anggota TNI. "Karena KA belum berangkat, kami minta mereka untuk membeli tiket terlebih dulu ke loket. Ya sempat ada keterlambatan keberangkatan KA Rajawali, karena harus menunggu mereka menyelesaikan pembayaran," kataAsrizal. Keberangkatan KA Rajawali dari Stasiun Tawang Semarang dijadwalkan pukul 14.30 WIB, namun karena harus menunggu mereka membeli tiket, pemberangkatan molor sampai pukul 14.15 WIB. Selain KA Rajawali, petugas PT KA Daops IV Semarang yang melakukan pemeriksaan juga menemukan 23 penumpang tanpa tiket di KA Argo Bromo Anggrek tujuan Jakarta-Surabaya, yang juga oknum anggota TNI. "Kami mendapatkan informasi dari stasiun sebelumnya bahwa ada puluhan penumpang naik tanpa tiket. Mereka naik dari Pekalongan. Karena itu, sesampainya di Stasiun Tawang kami lakukan pengecekan," katanya. Dalam razia tiket, sempat terjadi ketegangan antara oknum anggota TNI yang berpakaian preman dan petugas PT KA. Namun mereka tetap diminta untuk membayar tiket sesuai dengan harga yang ditetapkan. “Untuk anggota TNI, memang diberikan harga khusus untuk pembelian tiket KA, yakni sebesar 75 persen dari harga normal,” kata Asrizal. Ia mengatakan, pihaknya sebelumnya juga melakukan pemeriksaan serupa di KA Argo Muria, namun tidak menemukan adanya penumpang yang naik tanpa membeli tiket.
"Untuk hari ini (5/6/2011), nanti masih ada KA Senja Utama yang melewati Stasiun Tawang. Kami juga akan lakukan pemeriksaan tiket seperti ini," kata Asrizal.
3. KELEBIHAN
Dalam artikel “Puluhan TNI Terjaring Tak Miliki Tiket” ini, penulis terlihat cukup kritis dalam mengkritik segala tindakan yang dilakukan oleh anggota TNI. Penulis tidak setuju dengan tindakan yang dilakukan anggota TNI dengan tidak membeli tiket pada saat menaiki kereta api.
Penulis mampu membuat pembacanya berpikir kritis dan juga jeli dalam melihat sistem yang diterapkan di negara kita, agar setiap anggota TNI tidak dapat bertindak semena-mena didalam lingkungan masyarakat.
4. KEKURANGAN
Penulis seperti terkesan menyalahkan anggota TNI yang tidak membeli tiket pada saat menaiki kereta api. Karena peraturan membeli tiket itu ditujukan bagi siapa saja yang ingin menaiki kereta api dan tidak hanya untuk masyarakat biasa saja.
5. PENDAPAT AKHIR/SARAN
Saya memiliki pendapat bahwa tulisan dari artikel Puluhan TNI Terjaring Tak Miliki Tiket ini cukup bagus, menarik untuk dibahas dan kritis. Tindak tegas yang dilakukan oleh petugas PT KA yang tidak pandang bulu dapat dijadikan sebagai contoh. Namun, disisi lain tindakan yang telah dilakukan oleh beberapa anggota TNI sangat tidak baik dan dapat mencemarkan nama baik bangsa kita.